Sub-brand Intive Studio ‘Intivention’ Berhasil Menjadi Finalis dalam Kompetisi Startup Dunia

Finalis startup asal Indonesia di EWC, diberikan motivasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Intivention diwakilkan oleh Firmansyah Ramadhani selaku CEO (paling bawah, kedua dari kiri). Sumber dokumentasi dari Senjaya Mulia via LinkedIn.

24 Juli 2021, Surabaya - Sub-brand dari Intive Studio ‘Intivention’ berhasil menjadi finalis dalam kompetisi startup dunia, Entrepreneurship World Cup (EWC). Dari kurang lebih 500 pendaftar dari berbagai negara, startup yang terpilih menjadi finalis akan dikategorikan lagi dalam kategori global dan ASEAN. Intivention berada pada kategori ASEAN. Bekerja sama dengan ASEAN Youth Organization dan StartupHax, Entrepreneurship World Cup tahun 2021 diadakan di Riyadh, Saudi Arabia. Sejak digelar pertama pada tahun 2019, Entrepreneurship World Cup telah membantu 300,000 startup dari 200 negara dengan hadiah 1 juta USD yang sudah disiapkan bagi para pemenang terpilih. Selain cash prize, pemenang juga mendapatkan berbagai keuntungan seperti akses pada pengetahuan mengenai bisnis, komunitas startup internasional, dan bahkan dana investasi.

Malam final dari EWC diadakan pada hari Jumat, 23 Juli 2021 yang dihadiri oleh 12 startup dari Indonesia dan bahkan dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno. Kehadiran bapak Sandiaga Uno diharapkan dapat memotivasi para finalis yang lolos menjadi finalis.

 

Logo Intivention by Intive Studio

Mengenal Intivention

‘Intivention’ merupakan sub-brand inisiatif Intive Studio. Intivention maju memperkenalkan diri di kancah internasional sebagai lembaga riset yang fokus pada penelitian dan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan berbagai industri yang berbeda. Produk yang berbasis penelitian tersebut nantinya akan didistribusikan pada industri-industri yang berhubungan dan relevan.

Tentang Drowler

Salah satu produk inisial yang sedang dikembangkan oleh Intivention adalah Drowler. Memadukan internet of things dan artificial intelligence, Drowler adalah device yang dapat mendeteksi kantuk, khususnya pada orang yang berkendara mobil atau truk. Mempunyai tujuan mengurangi angka kecelakaan dalam kerja, Drowler mempunyai beberapa fitur awal, yaitu:

  1. Fatigue face detection: Melalui detektor artificial intelligence, Drowler dapat mendeteksi wajah kantuk.
  2. Alarm to wake up and remind: Alarm untuk membangunkan dan mengingatkan driver yang sedang menyetir.
  3. Graphical data reports and analysis: Saat device digunakan, laporan yang berisi analisis akan dikirimkan ke perusahaan 

 

Drowler dari Intivention yang diikutsertakan dalam Entrepreneurship World Cup melihat potensi besar dalam industri yang menggunakan tenaga transport dalam bisnis mereka, yaitu industri logistik. Beberapa pengguna lain yang berpotensi menggunakan Drowler adalah pekerja seperti sopir komersial, sekuriti, operator alat berat dan berbagai pekerjaan lain yang memerlukan kerja lembur. Drowler akan terus dikembangkan di bawah naungan Intivention dan mempunyai harapan menjadi salah satu teknologi yang solutif dalam dunia logistik.